SHIPPING BUSINESS – Almost Running

SHIPPING BUSINESS

Yogyakarta | 19 – 22 Februari 2018 | Rp.7.950.000/person

 

 

PENDAHULUAN:

Bisnis pelayaran adalah separoh bagian dari ekonomi maritim, separoh bagian yang lain adalah bisnis pelabuhan. Masing-masing bagian mempunyai stakeholder yang berbeda, mempunyai core business yang berbeda, namun keduanya bersentuhan (harus) agar bisnis pelayaran dapat berjalan. Jika bisnis pelayaran produknya berupa jasa pelayaran (freight services) maka bisnis pelabuhan produknya berupa jasa pelabuhan (port services). Keduanya menghendaki performance yang baik agar pelayaran dapat berjalan smooth dan kompetitif, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Namun masih banyak masyarakat dalam dunia pelayaran belum faham benar kedua orientasi tersebut, apalagi menerapkannya dengan baik. Pelatihan ini fokus pada bisnis pelayaran, artinya pada sisi shipping line.

TRAINING MATRIAL OUTLINE :

  1. Identifikasi stakeholder dan perannya masing-masing dalam bisnis pelayaran
  2. Identifikasi kondisi eksisting bisnis pelayaran di Indonesia sekarang
  3. Memilih jalur orientasi bisnis pelayaran antara tramper shipping, liner shipping, atau passanger shipping
  4. Identifikasi permintaan sea transport: kondisi ekonomi-politik, seaborne trade, average haul, serta perilaku dan kecenderungan ke depan
  5. Identifikasi penawaran kapal (ketersediaan vessel space) : investor, perbankan, shipper, regulator, serta produktivitas kapal, serta mengetaui perilaku serta kecenderungannya ke depan
  6. Mengenali pasar dalam pelayaran yang meliputi : pasar kapal baru, pasar kapal bekas, pasar scrapping, pasar seaborne trade, serta pasar freight rate
  7. Mengetahui konsekwensi dari orientasi bisnis pelayaran yang dilipih sesuai nomor 3, dan mampu menyusun strateginya.
  8. Menyusun strategi bisnis pelayaran: strategi aliansi horizontal, strategi aliansi vertikal strategi cost advantage, atau diferensiasi jasa.
  9. Mengetahui dan menghitung voyage cost
  10. Cara menentukan freight rate pada tramper shipping dan liner shipping
  11. Decision maker sejati dalam bisnis pelayaran adalah ketersediaan dan kontinyuitas cargo
  12. Mandat global International Maritime Organization (IMO) dalam perkapalan
  13. Hubungan antara UNCLOS dan instrumen IMO
  14. Resolusi IMO
  15. Instrumen Perjanjian IMO
  16. Status legal perjanjian IMO sesuai hukum internasional di laut
  17. Latihan Yurisdiksi negara sesuai instrumen IMO
  18. Zona Maritim sesuai regulasi IMO
  19. Memenuhi persyaratan keselamatan pelayaran sesuai konvensi IMO:
    • International Convention for the Safety of Life at Sea, 1974 (SOLAS 1974);
    • Protocol of 1988 relating to the International Convention for the Safety of Life at Sea, 1974 (SOLAS Protocol 1988);
    • International Convention on Load Lines, 1966 (Load Lines 1966);
    • Protocol of 1988 relating to the International Convention on Load Lines, 1966 (Load Lines Protocol 1988);
    • International Convention on Tonnage Measurement of Ships, 1969 (TONNAGE 1969);
    • Convention on the International Regulations for Preventing Collisions at Sea, 1972 (COLREG 1972);
    • International Convention on Standards of Training, Certification and Watchkeeping for Seafarers, 1978 (STCW 1978);
    • International Convention on Maritime Search and Rescue (SAR 1979).
  20. Konstelasi 3 pelaku utama dalam shipping management: fungsi regulator, fungsi operator, dan fungsi pelaku ekonomi
  21. Pendekatan dari sisi shipping line: added value product, kualitas pelayaran, ketepatan waktu, dan costless.
  22. Mengetahui pergerakan barang dalam scope shipping logistic: sejak dari produsen barang-penghantaran-konsumen akhir dengan spirit door to door
  23. Kegiatan pokok pelayaran-kegiatan penunjang-keuntungan shipping line
  24. Menyeimbangkan sea transport demand dan sea transport supply sekarang, join slot, gilir pelayaran
  25. Strategi ketersediaan cargo di semua pelabuhan (port call) untuk mengindari load factor rendah
  26. Produktivitas pelayaran: kegiatan di laut, kegiatan di pelabuhan dan voyage speed .
  27. Pendekatan dari sisi operator pelabuhan: berani bersaing dengan standar pelayanan dan satandar biaya, baik dengan pelabuhan domestik lainnya maupun dengan pelabuihan asing
  28. Terminal khusus: fenomena “melepas kepala memegang ekor” yang harus dikikis
  29. Kembali ke khitah sebagai operator pelabuhan yang tidak tamak
  30. Clearance kapal dan variabel biayanya.

SASARAN PESERTA:

  1. Shipping line
  2. Shipping agent
  3. Branch shipping line
  4. Shipping broker
  5. Pemilik cargo (shipper maupun consignee)

INSTRUCTOR :

Cahya Purnomo, M. Sc, Cand. Dr. and team

VENUE :

Yogyakarta (Ibis Styles Hotel/ Ibis Malioboro Hotel/ Jambuluwuk Hotel/Cavinton Hotel/ Grand Zuri Hotel, dll)

TRAINING DURATION :

4 days

TRAINING TIME :

19 – 22 Februari 2018

INVESTMENT PRICE/PERSON :

  1. Rp. 7.950.000/person (full fare) or
  2. Rp. 7.750.000/person (early bird, payment 1 week before training) or
  3. Rp. 7.500.000/person (if there are 3 persons or more from the same company)

FACILITIES FOR PARTICIPANTS:

  1. Training Module
  2. Flash Disk contains training material
  3. Certificate
  4. Stationeries: NoteBook and Ballpoint
  5. T-Shirt
  6. Backpack
  7. Training Photo
  8. Training room with Full AC facilities and multimedia
  9. Lunch and twice coffeebreak every day of training
  10. Qualified Instructor
  11. Transportation for participants from hotel of participants to/from hotel of training – VV (if minimal participants is 4 persons from the same company)

 

Formulir Permintaaan Informasi Lanjutan / Pra-Pendaftaran Public Training
  1. INFORMATION OPTIONS
  2. (required)
  3. (required)
  4. PERSONAL DATA
  5. (required)
  6. (required)
  7. (required)
  8. (valid email required)
  9. (required)
  10. (required)
  11. PRE REGISTRATION DATA (Tidak Mengikat)
  12. (required)
  13. MESSAGE FOR TRAINING PROVIDER
  14. Captcha
 

cforms contact form by delicious:days