WRITING PROCEDURES FOR BANKS

WRITING PROCEDURES FOR BANKS

Hotel Ritz-Carlton, Jakarta | 21 Agustus 2013 | IDR 2.900.000/org

 

Kurangnya pelatihan tentang teknik dan metode penulisan SOP menjadi penyebab para Penyusun/  Penulis SOP tidak memahami dengan benar bagaimana membuat SOP yang efektif. ”Hasil mini survey Facilitator selama 3 tahun dari 2008-2011, 90% SOP ditempat kerja ditulis oleh  personil yang kurang terlatih, sebagian besar SOP disusun tidak menggunakan format semestinya,  tidak sesuai dengan profil penggunanya, pada akhirnya SOP di tempat kerja hanya berfungsi  sebagai arsip.”
SOP yang dapat diartikan sebagai Who Does What and How merupakan salah satu metode kerja yang dibuat sebagai panduan untuk memastikan bahwa proses bisnis berjalan sesuai rencana, standar dan aturan untuk kepuasan pelanggan—baik internal maupun eksternal.

 

SOP yang mudah dipahami terbukti meningkatkan produktifitas kerja dan dapat meningkatkan  hubungan kerja yang harmonis antar bagian/ proses. Namun, apabila SOP tidak mudah dipahami dan menimbulkan multi tafsir dapat membuat kesalahan kerja dan pada akhirnya merugikan pelanggan.

Keefektifan sebuah SOP dapat dilihat dari :

a) sejauhmana ia digunakan dan memberi nilai tambah

b)  sejauhmana ia digunakan dan dapat menyamakan persepsi antar bagian/departemen

c) sejauhmana ia  dapat berfungsi sebagai pengendali dan pemantau kinerja proses.

 

Apabila SOP ditempat kerja anda  tidak demikian, anda wajib meninjau ulang SOP atau bahkan menulis ulang SOP yang ada. Pelatihan ini khusus dirancang untuk penulis/ penyusun SOP pada industri Perbankan, Pelatihan  menggunakan bahan-bahan Lokakarya dari sebuah Bank sehingga diharapkan peserta mempelajari  sesuatu yang memang sangat releven dengan kebutuhan.

Beberapa latihannya diantaranya adalah membuat dan merevisi Kebijakan dan Prosedur atas SURAT  EDARAN dan PERATURAN BANK INDONESIA.

 

Dengan mengikuti Program ini, pertanyaan anda selama ini akan terjawab:

  1. Apa bedanya Prosedur dengan SOP, Istruksi Kerja, Pedoman Kerja, Protap, Juklak, Juknis,  User/operating manual dll?
  2. Bagaimana membedakan dan membuat Pedoman dan Panduan?
  3. Mengapa Prosedur Penulisan Prosedur harus dibuat terlebih dahulu, dan bagaimana  membuatnya?
  4.  Bagaimana membuat Prosedur berbasis Proses?
  5. Mengapa SOP Teknis sudah tidak disyaratkan lagi oleh ISO 9000, dan apakah 6 Prosedur manajemen yang diwajibkan?
  6. Bagaimana mengantisipasi Prosedur yang dinamis oleh karena Peraturan Bank Indonesia yang  sering bertambah dan berubah?
  7. Bagaimana membuat hirarki dokumen dari PBI hingga Prosedur dan Instruksi kerja?
  8. Apakah 3 anatomi SOP yang mendasar (Format, Elemen dan Atribut)?
  9. Mengapa SOP tidak boleh dibuat atas dasar ”Write what you do”?
  10. Bagaimana merubah fungsi SOP sebagai alat pandu menjadi alat pandu dan alat ukur, alat  kendali, alat audit, alat reward and punish?
  11. Bagaimana membuat SOP dengan dua macam profil pengguna (Pemula dan Ahli)?
  12. Kapan harus menambahkan masa berlaku SOP?
  13. Mengapa Flowchart tidak dimulai dengan ”Start” atau ”Mulai”?
  14. Bagaimana mengintegrasikan SOP dengan Risk Management, Key Performance Indicator dan  Service Level Agreement?
  15. Mengapa kebanyakan Penulis hanya menggunakan format Narration dan Flowchart, dan tidak  tahu bahwa Anotated Pictorial atau Video sering kali lebih efektif?
  16. Bagaimana mengendalikan SOP dengan Document control dan Master lists?
  17. Mengapa SOP yang dibuat berbasis Struktur dan Uraian Kerja tidak sehandal apabila dibuat  berbasis Process Business Map?
  18. Mengapa SOP harus berbatas waktu (SOP Lifecycle)?
  19. Bilamana SOP diberi tanda (distempel) ”Controlled”, ”Uncontrolled”, ”Archieved” atau  ”Obsolete”?

 

Fasilitator
Ady A Subagya
Seorang Systems specialist ISO 9000 14000, 28000 dan 31000, Fasilitator adalah seorang konsultan  dan trainer yang berpengalaman dalam membantu organisasi,

  1. Menulis ulang business process map
  2. Membuat standard operating procedure dan Working instructions
  3. Membuat Risk assessment plan
  4. Menyusun Job Profile dan Key Performance Indicators

Hingga November 2012, pelatihan publik sudah diikuti oleh hampir semua bank, kelas in-house sudah  diselenggarakan di World bank, BRI, BNI, Bank Papua, Bank Artha Graha, Bank Nagari Padang, Bank UOB Indonesia, KPK, BPK dan B
Fasilitas:
Workshop kit berisi:

  • Worksheet, buku latihan
  • Buku Pedoman Penyusunan SOP
  • Prosedur Penyusunan Prosedur4. Contoh Prosedur dalam bentuk Video (Video SOP)
  • Contoh Prosedur pada sebuah Bank umum
  • Sertifikat
  • Konsultasi via telepon
  • Membership
  • CD berisi file-file pada butir 1, 2, 3, 4

 

Formulir Permintaaan Informasi Lanjutan / Pra-Pendaftaran Public Training
  1. INFORMATION OPTIONS
  2. (required)
  3. (required)
  4. PERSONAL DATA
  5. (required)
  6. (required)
  7. (required)
  8. (valid email required)
  9. (required)
  10. (required)
  11. PRE REGISTRATION DATA (Tidak Mengikat)
  12. (required)
  13. MESSAGE FOR TRAINING PROVIDER
  14. Captcha
 

cforms contact form by delicious:days