Bantuan Hidup Dasar

Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) ini dapat membantu pegawai RS memahami pertolongan pertama disaat bantuan medis belum ada

Amaris La Codefin/ Santika Hayam Wuruk, Jakarta | 20 – 21 Agustus 2019 | Rp 5.225.000

 

 

Latar Belakang Training Bantuan Hidup Dasar

          Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit menyebutkan bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Gawat Darurat itu sendiri adalah keadaan klinis pasien yang membutuhkan tindakan medis segera guna penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan lebih lanjut. Keadaan Gawat Darurat bisa terjadi kapan saja, siapa saja dan dimana saja. Kondisi ini menuntut kesiapan seluruh petugas rumah sakit  baik medis maupun non medis untuk mengantisipasi kejadian itu. Bila kita cermati, kematian-kematian karena henti jantung dan henti nafas selama ini cukup banyak.

Oleh sebab itu kemampuan seluruh petugas rumah sakit baik medis maupun non medis sangat diperlukan untuk melakukan pertolongan pertama kepada pasien terutama kasus emergency sejak mulai masuk RS (Pre Hospital) dan di sekeliling areal rumah sakit (Intra Hospital). Kecepatan pertolongan pertama kepada korban sangat menentukan keselamatan jiwa. Keterlambatan pertolongan akan membuat kondisi fatal.
Bantuan Hidup Dasar (BHD) adalah pertolongan pertama yang dilakukan pada pasien/korban henti jantung atau henti nafas. Resusitasi Jantung Paru merupakan bagian dari tindakan bantuan hidup dasar.  Tindakan ini dilakukan untuk menjaga jalan nafas tetap terbuka, menunjang pernafasan dan sirkulasi tanpa menggunakan alat-alat bantu. Usaha ini harus dimulai dengan mengenali secara tepat keadaan tanda henti jantung atau henti nafas dan segera memberikan bantuan sirkulasi dan ventilasi. Selain itu Resusitasi juga dikatakan sebagai sebuah upaya menyediakan oksigen ke otak, jantung dan organ-organ vital lainnya melalui sebuah tindakan yang meliputi pemijatan jantung dan ventilasi yang memenuhi syarat.

 

Tujuan Training Bantuan Hidup Dasar

        Tujuan Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) ini untuk meningkatkan keterampilan pegawai rumah sakit baik medis maupun non medis dalam menangani kasus-kasus dengan kegawat daruratan,  khususnya dalam memberikan bantuan hidup dasar disaat bantuan medis belum ada.

 

Materi Training Bantuan Hidup Dasar

  • Pengenalan awal dan Penanganan pertama korban
  • Bantuan Hidup Dasar
  • Airway Management
  • Bantuan Pernafasan
  • Bantuan Sirkulasi
  • Stabilisasi dan Transportasi
  • Penanganan Syok Perdarahan
  • Henti Jantung
  • Aritmia Lethal
  • Defibrilator

 

Peserta Training Bantuan Hidup Dasar

Petugas Rumah sakit baik Medis maupun Non Medis

 

Metode Training Bantuan Hidup Dasar

  • Menggunakan Metode TSD (Tell – Show – Do) yaitu :
  • Memberi penjelasan atau menerangkan materi (lecturing).
  • Memberi Contoh atas materi yang telah diterangkan
  • Selanjutnya meminta setiap peserta baik secara perorangan maupun grup melakukan Latihan dan Mempraktekkan keterampilan yang telah diajarkan, yang antara lain :
  • Case study, Roleplay
  • Presentasi hasil kinerja

 

Durasi Pelatihan Bantuan Hidup Dasar

  • Jangka waktu program adalah 2 (dua) hari @7 (tujuh) jam efektif per hari,  atau seluruhnya menjadi 14 (empat belas) jam efektif
  • Agenda harian dimulai Jam 08.30 pagi dan berakhir jam 17.00,  dengan 1 jam makan siang dan 2 kali Coffee Break @ 15 menit.
  • Lebih dari 50% waktu digunakan untuk Latiha dan Praktek peserta (Lihat Agenda Program)
  • Sebagian besar waktu digunakan untuk Praktek Peserta / RolePlay, baik praktek antar peserta maupun dengan pasien secara langsung

 

Persyaratan Peserta Training Bantuan Hidup Dasar

Peserta diharapkan membaca outline sebelum mengikuti Pelatihan

 

Facilitator Training Bantuan Hidup Dasar

Dr Ferry Rahman, MKM

Nama                      : dr. Fery Rahman, MKM

Lulusan                   : Fak. Kes Masyarakat UI Depok

Pengalaman             : Trainer di Berbagai Rumah Sakit dan Klinik

Instruktur Training   : BLS, K3, ACLS, Kesehatan Masyarakat, TBC, HIV AIDs

 

Anwar Haliyanto, MM

Anwar Haliyanto, MM,  salah satu lulusan terbaik dari Prasetya Mulya Business School dengan menyandang Magister Management, yang banyak mempelajari dan mendalami kebijakan strategis perusahaan dalam usahanya untuk terus bertumbuh melalui sumberdaya manusia yang lebih unggul, membuat Anwar banyak terlibat dalam pengembangan sumber daya manusia. Anwar Haliyanto juga alumni Henley University London dibidang management keuangan Perusahaan Kesehatan dan Farmasi, Anwar Haliyanto juga sudah menyelesaikan International Management Program dalam Diabetes Disease Management di Darmstad Germany, Woman’s Health Care Seoul dan Fresenius Advance Nutrition Course Hong Kong.

Anwar Haliyanto pernah menjabat sebagai Manager yang bertanggung jawab mengani program pemeriksaan Kadar Gula Darah Sewaktu untuk 1 juta orang di seluruh wilayah Indonesia bersama Kementrian Kesehatan, PERKENI, DEG Germany dan PT. Merck Indonesia yang melibatkan 50 dokter spesialis, 500 dokter umum, 1,000 perawat dan 1,000,000 subjek.

Posisi  terakhir nya sebagai Direktur Marketing di salah satu perusahaan Farmasi Multinasional memberikan banyak pengalaman dalam menyususn strategy maupun implementasi dalam mencapai target perusahaan, ditambah lagi pengalaman di lapangan sebagai Sales Manager, Produk Manager dan Marketing Manager, membuat Anwar Haliyanto mampu berkomunikasi kepada semua lapisan di dalam perusahaan.

Sejak TH 2010 Anwar Haliyanto, MM memutuskan untuk memulai karirnya sebagai Independent Coach dan trainer, dengan banyak memberikan pelatihan komunikasi efektif di Rumah sakit, Apotek, Klinik serta layanan kesehatan yang lainnya.

Sebagai PEMERHATI FARMASI dan LAYANAN KESEHATAN Anwar Haliyanto banyak memberikan kontribusi melalui Seminar Membangun Klinik Dokter Umum di Jakarta, Gathering Apotek di Medan, Pk Baru, Jakarta, Tangerang, Bogor, Bandung, Cirebon, Semarang, Yogya, Surabaya, Malang, Bali dan Makssar, Gathering Perawat di JABODETABEK.

Sampai saat ini sudah lebih dari 20 Program Training yang dirancang dan di berikan terkait Layanan Kesehatan dan Farmasi termasuk diantaranya : Komunikasi efektif PERAWAT-PASIEN, Selling Skill untuk Apotek, Service Excellent untuk Apotek dan Klinik, Service Excellent untuk Rumah Sakit, Coaching untuk PERAWAT, Capsule Selling Skill untuk Medical Reps, 7 Langkah Penjualan yang efektif, Merangcang Strategy Marketing Layanan Kesehatan, Mentoring dalam berkarir di Industri Farmasi.

Anwar Haliyanto juga sudah diminta oleh beberpa Apotek dan Rumah sakit untuk membantu dengan program “PENDAMPINGAN” dimana Apotek dan Rumah Sakit di damping selama 12 bulan dalam meng-implementasikan program – program dalam rangka menaikkan penjualan dan memperbaiki kualitas layanan.

 

Training Fee Bantuan Hidup Dasar

  • Rp. 4.150.000 ,- (REG for 3 person/more; payment 1 week before training)
  • Rp. 4.350.000 ,- (REG 2 weeks before; payment 1 week before training)
  • Rp. 4.850.000 ,- (On The Spot; payment at the latest training)
  • Rp. 5.225.000 ,- (Full fare)

 

Basic Life Support (Bantuan Hidup Dasar)

 

Formulir Permintaaan Informasi Lanjutan / Pra-Pendaftaran Public Training
  1. INFORMATION OPTIONS
  2. (required)
  3. (required)
  4. PERSONAL DATA
  5. (required)
  6. (required)
  7. (required)
  8. (valid email required)
  9. (required)
  10. (required)
  11. PRE REGISTRATION DATA (Tidak Mengikat)
  12. (required)
  13. MESSAGE FOR TRAINING PROVIDER
  14. Captcha
 

cforms contact form by delicious:days